APLIKASI PROGRAM TRANSYT PADA SIMPANG DI BAWAH JENUH Studi Kasus : Simpang Airlangga dan Simpang Udayana Kotamadya Mataram

Authors

  • I Wayan Suteja Dosen Fakultas Teknik , Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram NTB
  • Ni Made Yuyun Cahyani Alumni Fakultas Teknik , Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram NTB

:

https://doi.org/10.9744/ced.4.1.pp.%201-8

Keywords:

conflicting traffic, delay, saturation flow, performance index.

Abstract

An intersection is a critical area of conflicting traffic caused by the conflict problems of traffic movement. This conflicting traffic leads to driver delay, accident and traffic jam. A high traffic flow increases problems due to vehicle conflict, traffic light should be set up in order to separate and merge vehicle movement within traffic flow. A coordination of undersaturated intersections could reduce delay, travel time and travel cost. A computer program called TRANSYT was used to coordinate two undersaturated intersection discussed in this project. Research variables included were traffic volume, saturation flow, speed, traffic light setting and geometrical data of the intersections. The output of TRANSYT showed that the initial performance index was Rp.12.623.500/hour and could be reduced to Rp.8.165.250/hour after coordination of the two intersections. Total delay decreased 35.7 % from the initial delay, and the travel time was 12.5% faster. The optimum offset value of both intersection coordinated was found and the minimum performance index was attained using 90 second cycle time. Abstract in Bahasa Indonesia: Persimpangan merupakan salah satu lokasi yang rawan terhadap kemacetan akibat konflik pergerakan kendaraan. Konflik pergerakan ini menyebabkan tundaan, kecelakaan serta kemacetan. Arus lalu lintas yang terlalu tinggi menimbulkan masalah karena adanya konflik yang meningkat, maka pemasangan lampu lalu lintas perlu dilakukan. Pengkoordinasian dua simpang dibawah jenuh (undersaturated) yang dianalisa, dimaksudkan untuk mengurangi tundaan, waktu perjalanan dan biaya perjalanan yang terjadi. Dari hasil analisa dengan menggunakan Program TRANSYT diperoleh kinerja simpang seperti nilai indek kinerja sebelum koordinasi sebesar Rp.12.149.550/jam dan Rp.8.164.300/jam setelah dikoordinasi, tundaan total yang terjadi berkurang 35,7 % dari tundaan sebelum dikoordinasikan dan waktu perjalanan yang lebih cepat 12,5 % dari waktu perjalanan semula. Di samping itu diperoleh juga nilai offset optimum pada kedua simpang yang dikoordinasikan serta nilai indek kinerja paling minimum yang didapat dengan waktu siklus 90 detik. Kata Kunci : konflik pergerakan, tundaan, arus jenuh, indek kinerja.

Downloads

How to Cite

Suteja, I. W., & Cahyani, N. M. Y. (2004). APLIKASI PROGRAM TRANSYT PADA SIMPANG DI BAWAH JENUH Studi Kasus : Simpang Airlangga dan Simpang Udayana Kotamadya Mataram. Civil Engineering Dimension, 4(1), pp. 1-8. https://doi.org/10.9744/ced.4.1.pp. 1-8

Issue

Section

Articles