PENGARUH PENCAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN KAPUR UNTUK STABILISASI TANAH EKSPANSIF

Authors

  • Gogot Setyo Budi Faculty of Civil Engineering and Planning, Petra Christian University

:

https://doi.org/10.9744/ced.4.2.pp.%2094-99

Keywords:

stabilization, expansive soil, swelling, curing, optimum, strength.

Abstract

Stabilization is one of several methods to reduce swelling potential of expansive soils. In this experiment, a mix of lime (Ca) and rice husk ash (RHA) was used to stabilize the expansive soil. Sixty to eighty percent of lime content used to stabilize soil was replaced with rice husk ash. The result shows that the addition of 24% lime increases the strength of the soil up to 400%, if 60% of lime content is replaced with rice husk ash, the increase dropped to 300%. In general, a mix of 40% lime and 60% rice husk ash could reduce swelling potential, up to below 1%, and increase the strength of expansive soil. Optimum curing needed to achieve maximum strength of the mix is 14 days.
Abstract in Bahasa Indonesia :
Stabilisasi adalah salah satu langkah untuk mengantisipasi sifat kembang susut pada tanah ekspansif. Pada penelitian ini digunakan campuran kapur (Ca) dan abu sekam padi (RHA) untuk menstabilisasi tanah expansif. Antara 60% sampai dengan 80% kandungan kapur untuk stabilisasi diganti dengan abu sekam padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 24% kapur dapat meningkatkan kekuatan tanah sampai 400%, sedangkan bila 60% dari kapur tersebut diganti dengan abu sekam, kekuatannya turun menjadi 300%. Secara umum, campuran 60% abu sekam padi dan 40% kapur sangat efektif untuk menurunkan potensi pengembangan (swelling), sampai di bawah 1%, dan meningkatkan kekuatan tanah (strength). Curing optimum yang diperlukan tanah campuran untuk mencapai kekuatan maksimum adalah 14 hari.

Downloads

Published

2004-06-02

How to Cite

Budi, G. S. (2004). PENGARUH PENCAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN KAPUR UNTUK STABILISASI TANAH EKSPANSIF. Civil Engineering Dimension, 4(2), pp. 94-99. https://doi.org/10.9744/ced.4.2.pp. 94-99

Most read articles by the same author(s)